Unit Masukan Dan Keluaran ( I/O Device )
MATERI IX
Unit Masukan dan Keluaran
( I/O Device )
A. Pengertian dan Fungsi Modul I/O
Komponen utama sistem komputer meliputi CPU, memori (primer dan sekunder), modul masukan/keluaran (I/O devices), serta sistem interkoneksi. Modul I/O atau modul masukan/keluaran merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral. Tidak hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus komputer. Piranti atau perangkat eksternal tidak tidak langsung dihubungkan dengan bus sistem komputer disebabkan karena bervariasinya metode operasi piranti peripheral, sehingga tidak praktis apabila sistem komputer harus menangani berbagai macam sisem operasi piranti peripheral tersebut. Kecepatan transfer data piranti peripheral umumnya lebih lambat dari pada laju transfer data pada CPU maupun memori. Format data dan panjang data pada piranti peripheral seringkali berbeda dengan CPU, sehingga perlu modul untuk menselaraskannya.
Fungsi modul I/O yaitu sebagai
piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem. Fungsi utama lainnya dari modul ini adalah
sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data
tertentu. Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab
atas pengontrolan perangkat luar serta pertukaran
data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register–
register CPU atau disebut juga antarmuka
dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi–fungsi pengontrolan. Adapun fungsi modul
I/O lainnya meliputi kontrol dan pewaktuan,
komunikasi CPU, komunikasi perangkat eksternal, pem-buffer-an data serta deteksi kesalahan.
B. Struktur dan Teknik Modul I/O
Modul I/O mengalamai berbagai
macam perkembangan seiring dengan perkembangan berbagai jenis komputer. Namnun, bagaimanapun
kompleksitas suatu modul I/O struktur dari sistem ini masih terdapat kemiripan. Antarmuka
modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer
terdapat tiga saluran yaitu saluran data, saluran alamat serta saluran kontrol.
Bagian terpenting dari modul ini adalah blok
logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan
dan switching pada blok.
Metode akses perangkat
eksternal terhadap modul Input Output terbagi menjadi tiga yaitu programmed, interrupt driven serta
Direct Memory Access (DMA). Pada programmed atau I/O Terprogram data saling dipertukarkan antara
CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program
yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung yang melliputi pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun
tulis dan monitoring perangkat. Kelemahan
dari programmed I/O adalah bahwa CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu,
CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam
teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses
– proses yang diinteruksikan padanya.
Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan. Pada programmed I/O
implementasi perintah dalam instruksi I/O
terbagi menjadi dua yaitu memory-mapped I/O dan isolated I/O.
Memory-mapped I/O
terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O. CPU memperlakukan register status dan register
data modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses
baik memori maupun perangkat I/O. Konskuensinya
adalah diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan. Keuntungan memory-mapped I/O
adalah efisien dalam pemrograman, namun memakan
banyak ruang memori alamat. Pada impelemtasi Isolated I/O dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan ruang pengalamatan
bagi I/O. Dengan teknik ini diperlukan bus
yang dilengkapi dengan saluran pembacaan dan penulisan memori ditambah saluran perintah output. Keuntungan isolated I/O
adalah sedikitnya instruksi I/O.
Pada teknik Interrupt
– Driven I/O proses pengaksesan dilakukan lebih optimal dengan tidak membuang – buang waktu. Prosesnya yang terjadi
yaitu CPU mengeluarkan perintah I/O pada
modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila
modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan
interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai. Kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU,
baik pengambilan perintah dari memori maupun
pelaksanaan isi perintah tersebut. CPU melakukan multitasking beberapa perintah
sekaligus dimana tidak ada waktu tunggu bagi
CPU yang membuat proses bisa lebih cepat. Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O yaitu
modul I/O menerima perintah, misal read. Modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari
peripheral dan meletakkan paket data ke register
data modul I/O. Modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol.
Modul menunggu datanya diminta CPU. Saat
permintaan terjadi modul meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya.
Direct memory acces atau akses memori langsung mampu mengatasii kelemahan
yang terdapat pada interrupt driven dan programmed
I / O, dimana kedua teknik sebelumnya memerlukan
intervensi CPU aktif dan memiliki transfer rate yang terbatas. Fungsi DMA adalah
sebagai modul tambahan (hardware) pada sistem
bus dimana kontroler DMA mengambil alih tugas
dari CPU untuk penanganan I/O. Cara kerja DMA menyesuaikan instruksi dari CPU pada
saat CPU memberitahu DMA controller untuk
melakukan tugas seperti membaca atau menulis data, mengetaui alamat perangkat, memulai alamat
blok memori data, serta mencari tahu jumlah
data yang akan ditransfer. Setelah CPU menginstruksikan perintah pada DMA controller, CPU melakukan pekerjaan lain dan DMA
controller menangani pkerjaan yang berkenaan dengan instruksi yang diberikan CPU.
Jika pekerjaan sudah selesai maka DMA controller
akan mengirimkan interupsi atau pesan pada CPU.
Konfigurasi DMA terbagi
menjadi tiga jenis yang pertama yaitu Single Bus, Detached DMA controller. Pada konfigurasi ini
setiap transfer menggunakan bus dua kali seperti perjalanan data dari I/O ke DMA lalu DMA ke memori
sehingga pada saat sistem bus digunakan dua
kali maka kerja CPU juga ditunda dua kali. Konfigurasi kedua disebut sebagai Single Bus, Integrated DMA controller. Pada
konfigurasi ini controller dapat mendukung lebih dar satu perangkat sehingga setiap terjadi
perpindahan atau transfer data maka sistem menggunakan bus hanya satu kali seperti perpindahan
data dari DMA ke memori. Jika sistem bus
digunakan satu kali maka kinerja CPU juga ditunda satu kali sehingga bisa dikatakan
bahwa konfigurasi jenis ii lebih baik dari
yang sebelumnya. Konfigurasi jenis ketiga yaitu Separate I/O Bus (system I/O bus yang terpisah).
Konfigurasi bus yang dibangun mendukung semua perangkat DMA yang aktif. Dalam kedua
kasus ini (Gambar 7.13b dan c), sistem bus digunakan secara bersama oleh modul DMA, prosesor
dan memori. Namun pada praktiknya penggunaan
jalur bus ini hanyalah untuk pertukaran data antara DMA dengan memori.
Komentar
Posting Komentar